Termasuk Golongan Manakah Kita?? (nisa)

Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan surga, dan di antara mereka ada pula yang dihinakan Allah dengan neraka. Karena keterbatasan tempat, tidak semua figur bisa dihadirkan saat ini, namun mudah-mudahan apa yang sedikit ini bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.

Wanita Yang Beriman

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)

1. Khadijah binti Khuwailid

Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.

Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:
Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: Continue reading

Sesosok Lelaki Sholeh

Lelaki Sholeh dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal (bukan dari sumber yang haram) serta sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara perkara yang akan mendorong ke arah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam.

Lelaki Sholeh juga ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan Rasul-Nya walau dimana sahaja mereka berada dan pada bila bila masa sahaja. Kesholehan dan keimanan seseorang tidak dapat dilihat dan diukur dari segi lahiriah semata mata kerana ianya adalah berkait rapat dengan masalah AKIDAH dan KEYAKINAN, kepada siapa dia menyerah keyakinan dan ketaatan dan sebaliknya. TAUHID merupakan dasar tertinggi dalam kehidupan yang harus sentiasa dipelihara kerana apabila tauhid tidak betul dan sempurna, maka seluruh amalan yang dilakukan adalah sia-sia sahaja. Continue reading