Antara Tangis dan Senyum (dalam milad) ku…

Tasikmalaya,
Dalam tarikh dua puluh dua
Di bawah naungan bulan JuniGraphic1
Di balik selubung tahun dua ribu Sembilan.

Menjumpai yang telah lama tak bersua dalam suatu jumpa.

Aku adalah selembar risalat, yang ditulisi sebaris dua kata-kata hati dari ujung pena kalbu dengan tinta nurani. Aku tercipta dari rahim kesunyian, tumbuh dan berkembang dalam buaian dan asuhan umi. Aku terlahir sebagai bukti dari pada sebuah penungguan, penungguan akan – ada yang menyebutnya sebagai – sebuah ketidakpastian.

Dan, aku – selembar risalat – terutus untuk sekedar mengingatkan sang masa, bahwa hari ini – hari dimana aku tercipta dan terlahir – telah pernah mendahuluiku akan sebuah kelahiran yang sehingga kini masih abadi. Sekedar memohon pada sang Raja segala Raja ‘tuk sudi dalam henti sejenak, memberi satu kata ucap dan tinggalkan sebongkah kado harapan yang terbungkus rapi do’a-do’a dan terikat pita semoga-semoga, yang terkirim dalam sepenggal kata, beralamat pada tuanku putri dalam istana, dari salah satu pemujanya yang tengah menikmati deritanya dalam jurang cinta, yang terbelenggu dalam pasung-pasung kesepian dan kesendirian, Sekedar berharap mampu melihat sang tuanku putri dengan senyum saat didekatnya.

Aku – selembar risalat – tak mampu lagi ‘tuk memanjang lebar kata. Karena bagaimana mungkin seorang buta ‘kan dapat mengungkapkan isi batinnya dalam goresan-goresan lembut pena, sementara untuk menceritakannya ia pun tak mampu, karena sekaligus ia seorang yang bisu. Sehingga ia tak bisa membuat orang lain mendengar ataupun ia sendiri yang mendengar isi batinnya, karena pada saat yang sama ia adalah orang yang tuli. Ia tak mampu berbuat apa-apa. Satu-satunya yang ia bisa lakukan hanyalah menanti saat sebuah uluran rasa menyentuh sejuk kalbunya

22 Juni 2009

Miladku adalah kucuran air mata penyesalan masa kelam dan senyum akan gambaran masa depan……..

Irhaby_22

Leave a comment